Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Jumat, 15 April 2016

GELAR KEHORMATAN


 SAN
 San (さん?), kadang-kadang diucapkan han (はん?) pada Dialek Kansai, adalah gelar kehormatan paling umum dan mempunyai arti hormat yang sama dengan "Tuan", "Nyonya", "Nona", dll. Tetapi, selain digunakan untuk nama orang, gelar ini juga digunakan dalam cara lain.

San digunakan dengan kata tempat kerja, seperti penjual buku bisa dipanggil atau disebut honya-san ("toko buku" + san).

San juga digunakan untuk nama perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan atau toko yang bernama Kojima Denki bisa dipanggil sebagai "Kojima Denki-san" oleh perusahaan lain. Ini bisa dilihat pada peta kecil di buku telepon dan kartu nama di Jepang, dimana perusahaan di sekeliling perusahaan tersebut disebut menggunakan san.

San juga bisa digunakan pada nama binatang atau objek tidak bergerak. Sebagai contoh, kelinci peliharaan bisa dipanggil usagi-san, dan ikan untuk dimasak bisa disebut sakana-san. Keduanya bisa dianggap sebagai hal kekanak-kanakan (contoh Tuan Kelinci dalam bahasa Indonesia) dan biasanya tidak digunakan dalam pembicaraan formal. Penggunaan san juga jarang digunakan pada pasangan yang sudah menikah.

Dalam dunia maya, Pemain game Jepang sering menggunakan angka 3 pada pemain lain untuk menyebutkan san (contoh Taro3 artinya Taro-san), karena angka tiga ditulis 三 (さん, san) yang diucapkan "san".
KUN
 Kun (君【くん】?) digunakan oleh orang dengan status senior ketika menyebutkan atau memanggil orang yang lebih junior dari dirinya, atau kepada seseorang lain saat menyebut atau memanggil anak atau remaja laki-laki. Gelar ini bisa digunakan juga oleh perempuan ketika menyebutkan laki-laki yang sangat berarti baginya atau dikenalnya sejak lama. Walapun secara umum kun digunakan untuk laki-laki, hal ini tidak kaku. Sebagai contoh, dalam lingkungan bisnis, pegawai wanita yang junior bisa dipanggil kun oleh laki-laki yang senior.

Pada Parlemen Jepang, ketua menggunakan kun ketika menyebutkan anggota parlemen dan menteri. Sebuah perkecualian saat Takako Doi adalah ketua Majelis Rendah Jepang: dia menggunakan gelar san.
SAMA
 Sama (様 【さま】?) adalah versi lebih hormat dari san. Gelar ini digunakan untuk menyebut orang dengan tingkat yang lebih tinggi dari dirinya, pada pelanggan, atau pada orang yang dikaguminya. Ketika menyebut untuk dirinya sendiri, sama hal ini bisa dianggap sombong atau angkuh.

Sama digunakan pada nama penerima dalam surat dan paket pos dan dalam e-mail bisnis.

Sama juga muncul dalam frasa seperti o-machidō sama ("maaf menunggu lama"), o-tsukare sama (sebuah ekspresi empati dari orang yang telah lama bekerja keras).
SENPAI & KOHAI
 Senpai (先輩 【せんぱい】?) digunakan untuk menyebut atau memanggil rekan yang lebih senior di sekolah, perusahaan, klub olahraga, atau grup lain. Di sekolah, siswa dengan kelas lebih tinggi dari dirinya dipanggil senpai. Siswa dengan kelas atau kelas lebih rendah dan guru tidak akan dipanggil senpai. Pada lingkungan bisnis, rekan dengan pengalaman kerja tinggi dipanggil senpai, tetapi boss tidak akan dipanggil senpai. Seperti "guru", "dokter", senpai bisa digunakan tanpa menyebutkan nama orang tersebut.

Kōhai (後輩 【こうはい】?) adalah untuk senior pada junior, kebalikan dari senpai, tetapi jarang diguna
SENSEI
 Sensei (先生 【せんせい】?) (secara harafiah "lahir lebih dahulu") digunakan untuk menyebut atau memanggil guru, dokter, politikus, atau tokoh yang mempunyai wewenang. Gelar ini digunakan untuk menunjukkan hormat pada seseorang yang telah menguasai tingkat tertentu dalam seni atau kemampuan lain, gelar ini bisa juga digunakan pada novel, penyair, pelukis, dan seniman lain, termasuk seniman manga. Pada Seni bela diri Jepang, sensei biasanya digunakan untuk menyebut ketua dojo. Sama dengan senpai, sensei bisa digunakan tidak hanya sebagai akhiran, tetapi juga gelar yang berdiri sendiri.
SHI
 Shi (氏 【し】?) digunakan untuk tulisan formal, kadang-kadang juga dalam pembicaraan sangat formal, untuk menyebut seseorang yang tidak dikenal pembicara, biasanya orang yang dikenal pembicara melalui publikasi tapi tidak pernah bertemu. Sebagai contoh gelar shi digunakan untuk dalam perkataan pembawa berita. Shi lebih digunakan dalam dokumen resmi, jurnal akademis, dan beberapa tulisan lain. Sekali nama seseorang disebutkan dengan shi, orang itu dapat dipanggil dengan shi saja, tanpa nama, selama hanya satu orang saja yang disebut dengan shi.
Gelar Terkait Kerjaan
 Sangat umum untuk menggunakan nama pekerjaan seseorang setelah nama orang tersebut. Seperti, seorang atlet (選手, senshu?) bernama Ichiro bisa dipanggil sebagai "Ichiro-senshu" daripada "Ichiro-san", dan tukang kayu (棟梁, tōryō?) bernama Suzuki bisa dipanggil sebagai "Suzuki-tōryō" daripada "Suzuki-san".

Pada lingkungan bisnis, sangat umum untuk menyebut orang dengan tingkatannya, terutama jabatan/wewenangnya, seperti kepala departemen (部長, buchō?) atau presiden direktur (社長, shachō?). Baik dalam perusahaan sendiri atau ketika berbicara tentang perusahaan lain, jabatan + san digunakan, jadi presdir adalah Shachō-san. Ketika berbicara dalam perusahaan sendiri kepada konsumen atau perusahaan lain, jabatan digunakan sendiri atau ditambahkan nama orang tersebut, jadi kepala departemen bernama Suzuki disebut dengan Buchō atau Suzuki-buchō.
Untuk Penjahat dan Terdakwa
 Terdakwa dan tersangka dulunya tidak mempunyai gelar apapun, tapi sekarang ada usaha untuk membedakan antara tersangka (容疑者, yōgisha?), terdakwa (被告, hikoku?), and narapidana (受刑者, jukeisha?), sehingga tidak dianggap bersalah sampai ada bukti otentik. Gelar ini digunakan sendiri atau dengan nama.

Meskipun "tersangka" dan "terdakwa" pada awalnya adalah deskripsi yang netral, akan tetapi dari waktu ke waktu julukan-julukan tersebut semakin dianggap merendahkan. Saat Gorō Inagaki ditangkap saat kecelakaan lalu lintas tahun 2001, beberapa media menyebutnya dengan gelar buatan baru menbā (メンバー?), berasal dari kata bahasa Inggris member, untuk menghindari penggunaan yōgisha (容疑者?, tersangka).
Untuk Perusahaan
 Ada beberapa kata berbeda untuk "perusahaan kita" dan "perusahaan anda." "Perusahaan kita" dapat dinyatakan dengan rendah hati heisha (弊社?, "perusahaan miskin") atau ungkapan netral jisha (自社?, "perusahaan kita sendiri"), dan "perusahaan anda" bisa diekspresikan dengan gelar kisha (貴社?, "perusahaan mulia", dalam tulisan) or onsha (御社?, "perusahaan yang kami hormati", dalam pembicaraan lisan). Sebagai tembahan, frasa tōsha (当社?, "perusahaan ini") bisa merujuk baik pada perusahaan pembicara atau pendenganr. Semua gelar ini digunakan sendiri, tanpa menyebutkan gelar

Saat menyebutkan nama perusahaan, sangat penting untuk memasukkan statusnya apakah PT Tbk (株式会社, kabushikigaisha?) atau perseroan terbatas (有限会社, yūgen gaisha?). Status ini sering disingkat masing-masing 株 dan 有.
DONO/TONO
 ono (殿 【との】?), diucapkan dono (どの?) ketika melekat pada nama, secara harafiah berarti "raja" (lord) atau "tuan tanah" (master). Ini tidak sama dengan gelar bangsawan; tetapi ini sama dengan istilah "milord" atau "monseigneur Prancis," dan gelar ini berada di antara san dan sama pada tingkatan hormat. Gelar ini jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi masih digunakan dalam beberapa tipe korespondensi bisnis, seperti pada sertifikat dan penghargaan, dan korespondensi tertulis pada Upacara teh.

Ketika digunakan dalam percakapan saat ini gelar ini digunakan untuk lelucon usia yang berlebihan. Gelar ini juga sering digunakan di anime/manga; khusunya oleh orang asing, orang yang tua, khususnya pada anime/manga shounen.
NO KIMI
 No kimi (の君?) adalah sufiks dari sejarah Jepang. Ini digunakan dalam denominasi Raja dan Ratu di istana, khususnya pada Periode Heian. Contoh paling terkenal adalah Pangeran Hikaru Genji, karakter protagonis dari Hikayat Genji yang dipanggil "Hikaru no Kimi "(光の君. Sekarang, sufiks ini digunakan sebagai metafora untuk seseorang yang berkelakukan layaknya sebagai pangeran atau putri dari masa lalu, tetapi sekarang sudah jarang. Penggunaan gelar ini lebih sering digunakan pada drama sejarah.

Sufiks ini juga muncul ketika memanggil pasangan dalam surat dari pria ke wanita, seperti, "Murasaki No kimi" atau "Sayangku Murasaki".
UE
 Ue (上?) secara harafiah berarti "atas", dan menunjukkan tingkat respek yang tinggi. Walaupun penggunaannya saat ini kurang umum, tetapi masih dipakai seperti chichi-ue (父上?) dan haha-ue (母上?), masing-masing adalah istilah hormat untuk "ayah" dan "ibu". Kuitansi yang tidak membutuhkan nama pembayar secara spesifik biasanya diisi dengan ue-sama.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © WALL OF JAPAN ANIMANIA //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //